Usain Bolt telah menjadi legenda di lintasan lari. Setelah berhasil
memenangkan nomor 100 meter sekaligus memecahkan rekor dunia. The
Lightning Bolt sukses merengkuh medali emas di nomor 200 meter, dinihari
tadi WIB, di Olympic Stadium. Sukses tersebut ternyata tidak lepas dari
tim sukses sprinter Jamaika tersebut.
Apa pun celoteh yang dilontarkan Usain Bolt, sebenarnya tidak bisa
dilepaskan oleh peran tim suksesnya. Manajernya, Norman Peart, telah
menjadi mentor bagi Usain Bolt sejak umurnya 17 tahun.
Glen Mills yang mulai memoles Bolt pasca Olimpiade Athena 2004
kemudian mengirim anak asuhnya tersebut ke Munich, Jerman menemui Hans
Muller-Wohlfhart, seorang dokter spesialis untuk mengatasi masalah pada
punggung Bolt.
Namun, terlepas dari sokongan dari Norman Peart, Glen Mills, dan Hans
Muller-Wohlfhart, orang yang paling signifikan dalam karir Bolt di
lintasan lari adalah sahabatnya sejak di bangku sekolah dasar, NJ
Walker.
NJ Walker bisa disebut sebagai orang yang paling memahami Usain Bolt.
Keduanya pernah bahu-membahu di lintasan lari sebelum akhirnya NJ
beralih profesi menjadi seorang guru. NJ pun bisa disebut sebagai
pemberi saran dan motivator Bolt yang terbaik.
"Ketika semua orang mengatakan dia terlalu jangkung untuk menjadi
seorang sprinter, saya mengatakan kepadanya hal itu hanyalah sampah.
Ketika Usain berpikir dia tidak bis berlari karena masalah pada
punggunggnya, saya mengatakan kepadanya untuk tetap positif. Saya yakin
dia mampu mengatasi dan dia berhasil melakukannya," sebut NJ Walker
seperti dilansir The Sun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar