Laga final Olimpiade London 2012 di Wembley Stadium, Sabtu
(11/8/2012), bakal menjadi ajang bagi Brasil dan Meksiko untuk meraih
medali emas pertama sepanjang sejarah partisipasi mereka di Olimpiade.
Demi mengukir sejarah, mental pemberani pun disuntikkan dalam tim
Meksiko.
Stadion kebanggan Inggris, Wembley, akan menjadi saksi sejarah bagi
Brasil dan Meksiko. Sebab, kedua tim mengincar medali emas pertama di
cabang sepakbola, sepanjang sejarah partisipasi mereka di pesta
olaharaga tertua di dunia.
Bagi Brasil, negara adidaya pada cabang sepakbola, tampil di babak final Olimpiade terakhir kali dicapai pada 24 tahun silam.
Brasil pun belum pernah meraih medali emas di Olimpiade, terlepas dari status juara Piala Dunia lima kali.
Prestasi terbaik mereka adalah medali perak pada Los Angeles 1984,
dan Seoul 1988. Wajar jika Tim Samba menargetkan kemenangan atas El Tri
di Wembley Stadium, demi meraih emas pertama mereka.
Target sama pun diusung Meksiko. Pencapaian terbaik Tim Sombrero di Olimpiade adalah babak semifinal di Mexico City 1968.
Waktu itu, mereka tumbang dari Jepang pada perebutan medali perunggu.
Meraih medali perak saja sudah cukup bagi perbaikan catatan El Tri.
Namun, tentunya tidak ada yang menargetkan medali perak.
Bukan hanya berpeluang mengukir sejarah meraih emas di final
Olimpiade perdana, El Tri juga berpeluang menjadi tim pertama dari zona
CONCACAF yang berhasil meraih medali emas sejak Olimpiade St Louis 1904.
Demi mengukir sejarah, perasaan takut terhadap tim sekuat Brasil pun
ditepikan. Mental juara ditanamkan pada diri skuat asuhan Luis Tena,
saat menghadapi Brasil pada pertandingan yang disebut personel El Tri,
Marco Fabian, sebagai final impian.
“Mentalitas telah berubah. Kami terbiasa percaya tim-tim lain lebih
besar daripada kami, lebih kuat daripada kami. Sekarang, kami percaya
bahwa kami bisa mengalahkan mereka,” cetus Orilbe Peralta seperti
dikutip UT San Diego.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar